Minggu, 17 Februari 2013

My Lovely Wife




Setiap orang pasti menginginkan pernikahan. Dimana sepasang kekasih mengikat janjinya di depan altar dan Tuhan yang tak terlihat oleh mata. Namun, apa daya. Awal pernikahan yang baru dirajut sepasang kekasih ini sepertinya belum menunjukkan kepingan-kepingan mimpi yang diidamkan semua makhluk.
“Ya! Seohyun-ah, apa yang kau lakukan??” tanya Yonghwa saat Seohyun memeluknya dari belakang.
“Oppa, aku ini sudah resmi menjadi istrimu. Kenapa tak bisa sehari saja kau meluangkan waktumu untukku?” Seohyun balik bertanya.
Yonghwa meletakkan tasnya yang sangat berat itu ke lantai dan membalikkan tubuhnya. Dia menatap Seohyun lama dan tanpa ekspresi. Sebagai tanggapan, Seohyun terus menatap Yonghwa tanpa henti dan menggerakkan kepalanya sebentar ke atas. Pertanda ingin meminta penjelasan lebih lanjut. Yonghwa hanya mendesah panjang saat melihat tanggapan Seohyun.
“Seohyun, kita ini baru dua minggu menikah dan kau sudah banyak ingin ini-itu. Kau sendiri sudah tahu kalau aku masih terikat kontrak dengan iklan dan pekerjaan lainnya selama dua bulan penuh ini dan kau sendiri yang bilang tidak apa-apa. Sekarang? Setelah aku sibuk bekerja dan selalu pulang malam setiap hari atau bahkan tidak pulang, kau malah menggerutu.”
Kepala Seohyun tertunduk.
“Mianhae, oppa…”
“Hhh… kalau saja kau bisa bersabar dua bulan lagi, ini semua tidak akan terjadi.” Balas Yonghwa ketus.
“Mianhae…” balas Seohyun yang mulai sesenggukan. Pipinya mulai basah.
“Ya!! Kenapa menangis??” tanya Yonghwa yang kaget saat melihat istrinya menangis.
“Gwenchana, oppa.” Jawab Seohyun sambil menyeka air matanya.
Yonghwa menatap Seohyun nanar. Tangannya perlahan menarik pundak Seohyun ke dalam pelukannya. Dipeluknya Seohyun dengan erat. Dia bisa merasakan pundak istrinya naik-turun dan dia juga bisa merasakan pundaknya yang mulai basah. Yonghwa benar-benar tidak tahan. Sejak dulu dia memang tidak pernah ingin melihat dan membuat Seohyun sedih. Tapi kenyataan memang membuat keadaaan mereka seperti ini. Yonghwa mencium rambut Seohyun dan membelai punggungnya untuk menenangkan Seohyun. “Mianhae, Seohyun. Mianhae…”

***

“Yonghwa, istrimu tidak mengantar?” tanya manajer mereka.
“Anio, aku melarangnya.” Jawab Yonghwa tanpa ekspresi.
“Mworago, Hyung?? Apa aku salah dengar?” tanya Minhyuk memastikan.
“Aku tidak tahan melihatnya menangis terus. Kajja, pesawat kita sebentar lagi berangkat.”
Manajer dan member lainnya hanya saling pandang. Mereka mendesah melihat keadaan leader mereka.

***

Seohyun menatap foto pernikahannya yang terpajang rapi di dinding. Dia merasakan matanya yang mulai panas. Air matanya yang mulai mengalir pelan, kini dalam sekejap turun sangat deras. Dibiarkannya air mata itu turun sambil mengusap foto mereka. Ditatapnya lama foto itu. Ditariknya sudut bibirnya ke atas dengan sekuat tenaga.
“Saranghae…” mulut nya bergerak tanpa suara.
Karena tak tahan, Seohyun menundukkan kepalanya dan menangis kuat-kuat. Pundaknya naik-turun.
“Mianhae, oppa. Mianhae.”

***

Para member CNBlue sedang asyik bersiap menunggu giliran mereka tampil dengan berbagai kegiatan. Ada yang latihan, mendengarkan musik, bermain dengan ipad-nya dan… menatap lurus ke arah foto.
“CNBlue harap bersiap-siap.” Ujar salah satu kru saat membuka pintu waiting room.
“Ye…” jawab semua member dengan serempak.
“Ayo, Hyung.” Ajak Jonghyun.
“Aku akan menyusul. Pergi lah duluan.” Jawab Yonghwa malas.
Saat member yang lain sudah menuju ke belakang panggung, Yonghwa masih memandang foto istrinya. Dia mendesah panjang dan memijit keningnya. Dadanya berkecamuk saat melihat wajah itu. Ingin rasanya dia mengamuk karena tidak bisa berbuat banyak untuk istrinya. Menunggu waktu dua bulan selesai sejak pernikahan mereka bukan lah hal yang mudah. Namun kini semua sudah terjadi.
“Hyung! Apa yang kau lakukan?? Kau kenapa, Hyung? Kau sakit??” tanya Minhyuk cemas saat kembali untuk menjemput Yonghwa yang lama datang.
“Gwencahana. Ayo.” Balas Yonghwa dengan nada malas.
Minhyuk memandang Yonghwa lama. Dia tahu apa yang terjadi pada Yonghwa. Bahkan member yang lain pun tahu apa yang terjadi. Dengan pasrah dia mengikuti Hyung-nya ini dari belakang.
Saat tiba CNBlue tampil, para fans berteriak tak henti-hentinya. Bahkan mengalahkan suara Yonghwa saat menyapa mereka. “Ahahahaha. Kamsahamnida~ terima kasih karena sudah datang. Kami sangat senang sekali.” Kata Yonghwa sambil tersenyum lebar.
“KYAAAAAA!!!!”
Para fans berteriak histeris. Yonghwa dan member lainnya saling berpandangan lalu tertawa. Para fans mereka terlihat sangat lucu dengan aksinya di mata mereka. “Oke. Tidak perlu menunggu lama lagi. Kami akan menyanyikan lagu Ring! Hope you like it!” Kata Yonghwa.
Para fans berteriak histeris. Yonghwa mulai memainkan gitarnya.

‘Love you.’ You’re far away from me. I love you.
My love, please ring my bell. And tell me now ‘I love you.’
Yes, I love you. I feel that you are near me. Love you.

Bayangan Seohyun mulai tampak dalam penglihatan Yonghwa.

My love, please ring my bell. And tell me now ‘I love you.’
We are like the film ‘Love Actually.’ We’ll be together soon. I believe.
Every night you appear in my dreams. My love, do you miss me too?


Ingin rasanya Yonghwa menangis tapi ditahannya. Matanya mulai berkaca-kaca saat dia bernyanyi terus dengan memandang bayangan Seohyun tanpa henti.

Hello my… you are my little star.
I want you back. On ring ring ring my bell (x2)
Hello my… you are my shining light.
I want you back. On ring ring ring my bell (x2)
Miss you my love
When will I see you again? When I can eat pancakes you made?
Every night you appear in my dreams. My love, do you miss me too?


***

Seohyun berdiri di sudut tempat para penonton berteriak histeris. Dari jauh dia menatap suaminya dengan sedih. Perlahan, air matanya kembali jatuh.

Hello my… you are my little star.
I want you back. On ring ring ring my bell (x2)
You are my little star.
I want you back. You’re my diamond ring.
I want you back. On ring ring ring my bell (x2)
Come back my love
Oh ring ring ring my bell.
Miss you my love


“I miss you, too.”
Suara Seohyun yang pelan menjadi semakin tidak terdengar karena tenggelam dalam lautan teriakan fans saat CNBlue selesai dengan lagunya. Sadar suaminya sudah selesai menyanyi, dia pergi keluar meninggalkan acara.
Yonghwa mengatur nafasnya. Dia menelan ludah dan terdiam sebentar, lalu tersenyum pada fansnya. “Arigatou Gozaimasu!- Terima kasih!” ucapnya dalam bahasa Jepang kepada para fans. Member yang lain mengikuti tindakan Yonghwa.
Karena setelah itu mereka masih ada jadwal, mereka jadi terburu-buru menuruni panggung menuju ke arah van mereka.
“Perfect!” kata manajer mereka saat mereka tiba di van.
“Setelah ini kita pemotretan. Waktunya lama sekali. Dan, oh! Yonghwa, kau tidak ikut bersama kami. Akan ada mobil lain yang membawa mu ke tempat pemotretan. Selain Yonghwa, semuanya masuk ke van!” teriak si manajer.
“Mwo??? Apa maksudmu???” teriak Yonghwa.
“Semua perlengkapanmu ada di van. Kau cukup membawa tubuh mu ke sana dengan mobil itu. Arraseo? Annyeong!” ucap si manajer dengan cepat yang kemudian diikuti oleh bantingan pintu yang keras.
“Ya!! Mobil yang mana yang akan membawa ku?? Ya!!” teriak Yonghwa kesal.
“Ah… jinjja…”
DIN! DIIIN!!
Tubuh Yonghwa bergerak kaget karena suara klakson mobil yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya. Mata Yonghwa langsung mengamati mobil sedan di sampingnya dengan seksama. “Ya… ini kan mobil manajer dan… omo!”
“Annyeong haseyo…” jawab Park Bin, supir pribadi CNBlue dari dalam.
“Ah, Annyeong haseyo…” jawab Yonghwa.
“Masuk lah. Duduk di kursi belakang. Kita tidak punya banyak waktu lagi! Kajja, kajja!!” kata Park Bin.
Mendengar perintah seperti itu, Yonghwa langsung membuka pintu belakang dengan cepat dan membantingnya kuat-kuat. Dia tidak melihat lagi jika di bangku belakang ada orang lain selain dirinya. Tepat di sebelahnya.
Ketika mobil mulai melaju, Yonghwa baru sadar kalau ada seseorang di sebelahnya. “Omo!” ujarnya kaget.
Orang itu tetap diam memandang ke luar jendela. Tidak menanggapi reaksi Yonghwa ketika melihatnya. Dengan kacamata hitam tebal, jaket hitam tebal sampai lutut, dan topi berbulu yang menutupi rambut indahnya, orang itu tampak modis. Rambutnya yang panjang dimasukkan ke jaket tebalnya untuk lebih menghangatkan lehernya.
Yonghwa terdiam sebentar dan memandangi orang yang dia anggap sebagai wanita itu dengan pandangan heran. Seketika senyumnya merekah di wajah. Sangat lama Yonghwa menatapi wanita itu sepanjang perjalanan. Tiba-tiba terbersit ide untuk menggoda wanita itu.
“Kau siapa? Kenapa kau ada di mobil ini? Apa kau juga model yang akan ikut berfoto dengan kami?
Wanita itu mendesah panjang lalu menggeleng cepat.
“Kau cantik sekali.” Kata Yonghwa yang mulai membelai pipi sang wanita.
Dengan cepat, wanita itu menggeser kepalanya hingga Yonghwa tak dapat menyentuhnya lagi.
“Ya… kenapa kau seperti itu? Apa kita tidak bisa main sebentar?” lanjut Yonghwa yang kemudian memeluk erat si wanita dari belakang.
Wanita itu kaget dan berusaha melepaskan pelukan dari Yonghwa. Namun pelukannya sangat erat sehingga dia tidak bisa melepaskannya.
“Hentikan. Apa kau tidak kasihan dengan istrimu?” jawab si wanita yang suaranya berubah karena tertutup syal.
“Kasihan? Kasihan kenapa?”
“Tindakanmu ini! Kau memeluk wanita lain sedangkan istrimu dengan setia sedang menunggu mu di rumah.”
“Aku memang pernah memeluk wanita lain selain dirinya. Memeluk adik ku, teman ku dan keluarga ku. Apa itu salah?” Jawab Yonghwa sambil menyenderkan kepalanya di bahu wanita itu.
“Tentu saja itu tidak salah. Maksudku-”
“Kau tahu kan aku capek? Biarkan aku tidur di pangkuanmu.” Jawab Yonghwa yang memotong kalimat wanita itu.
Dengan cepat Yonghwa meletakkan kepalanya di atas paha wanita itu. Matanya terpejam dan mendesah kuat-kuat karena lelah.
“Ya!! Kau benar-benar-”
“Ngomong-ngomong, cincinmu bagus.” Potong Yonghwa lagi.
Wanita itu kaget dan melihat jarinya. Hanya ada satu tangan di antara kedua tangannya yang memakai cincin. Dan di tangan itu, hanya ada satu jarinya yang memakai cincin yang dilihat Yonghwa. Wanita itu tersipu malu dan mendesah panjang. Senyumnya merekah seketika.
“Kau benar-benar hebat.” Ucap wanita itu sambil melepas kacamata dan topinya.
“Seohyun-ah… kepala ku sakit…” rengek Yonghwa.
“Dasar manja...” jawab Seohyun sambil memijit kening Yonghwa.
“Gamsahamnida, chagiya…”
“Ne…” 

1 komentar:

  1. Ini bukan fanfic. Tapi yah... anggap aja Seohyun itu kalian... Lain kali aku buat Fanfic beneran deh. Realli i will! Kalo udah baca please comment :)

    BalasHapus